Cara Investasi Reksadana Untuk Profit Maksimal
Dahulu kala di tahun 2006, beberapa bulan ketika pertama kali saya membeli reksadana dan ketahuan oleh teman-teman, ada seorang rekan yang mendadak bertanya dengan meremehkan. Masih ingat dalam ingatan, pertanyaannya seperti ini,
”Kenapa beli reksadana? Harusnya sekalian saja saham. Biar enak dijual belikan dan untungnya gede.”
Pada waktu itu saya masih berusia belasan tahun, pengennya buru-buru investasi. Akhirnya dengan menggunakan uang kos-kosan yang dikasih Bapak sebesar Rp 2,5 juta, saya beranikan buka rekening reksadana.
Belum terpikir ke saham karena saat itu batas minimum saham
di perusahaan efek masih di kisaran 10 juta ke atas. Itu cerita masa lalu, nah
sekarang bagi Anda yang belum terjun ke investasi ini ada beberapa poin penting
yang harus dicamkan baik baik. Tapi kalo mau baca perbandingan saham dan
reksadana, ada baiknya juga sih.
Bagaimana Cara Investasi Reksadana Yang Bagus ?
1. Tentukan tujuan investasi reksadana Anda
Dimana-mana segala sesuatu dimulai dengan niat dan tujuan yang jelas, termasuk investasi reksadana. Apakah akan digunakan untuk tabungan hari tua, untuk pendidikan si kecil, atau lainnya. Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka akan bisa diklasifikasikan dalam waktu tertentu yaitu menjadi jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Saya sudah menganggap Anda jago investing ya, jangan sampai ada pertanyaan:
“Loh, terus kalo uda tahu jangka waktunya, apa hubungannya sama reksadana? Kan tinggal diambil pas perlu?”
sumber :masnanta.com |
Kita sudah tahu bahwa reksadana adalah sekumpulan investasi
yang disebar di pasar saham, pasar uang, pasar obligasi, pasar pendapatan
tetap, dll. Setiap produk reksadana memiliki karakter yang berbeda, sehingga
setelah Anda menentukan tujuan dan jangka waktu, maka bisa memilih reksadana
yang sesuai karakter yang diinginkan.
Selain itu perlu diketahui olah kawan-kawan sekalian juga, bahwa untuk mendapat untung optimal dari reksadana, harus betah ditahan dalam tempo minimum setahun. Tentu saja semakin lama akan semakin bagus.Jangan sampai Anda beli sekarang, terus kemudian dijual bulan depan. Bisa jadi Anda justru merugi karena harus membayar fee-nya.
2. Gali Informasi
Ketika Anda turun ke medan perang, sudah menjadi kewajiban untuk mengetahui arena peperangan bukan? Mulai dari kontur geografis, cuaca, bahkan jika diperlukan hewan yang ada di sekitar sana juga diidentifikasi. Sama halnya ketika mau berbisnis reksadana, menjadi lucu jika seandainya Anda asal nyemplung.
Galilah informasi sedalam dan seluas mungkin untuk mengetahui apakah masih layak untuk menjadi tempat investasi atau tidak. Anda bisa mulai dengan bertanya kepada pakar, membaca dari berita, atau sudah banyak juga blog keuangan seperti blog ini yang terpercaya.
Saya sendiri menulis reksadana karena memiliki keyakinan
bahwa bisnis ini masih berpeluang untuk maju ke depannya. Meskipun sudah mulai
dikurangi karena sedang fokus di dunia mata uang digital. Tapi Keyakinan
potensi masa depan reksadana didapat melalui data berikut ini.
sumber :diskartes.com |
Apabila Anda belum pernah membeli reksadana, pasti bingung
istilah NAB diatas. Saya jelaskan singkat ya, NAB itu Nilai Aktiva Bersih yang
berarti sekumpulan dana dalam suatu produk reksadana. Dari tabel itu bisa
terlihat sekilas geliat reksadana pendapatan tetap dan pasar uang yang
meningkat pesat.
Hal ini sebagai akibat “kegalauan” pasar modal Indonesia
pada 2015, sehingga para investor mengalami keraguan untuk menanamkan dana pada
instrumen saham atau campuran. Namun demikian, secara keseluruhan industri
reksadana masih bertumbuh yang dicerminkan dari perolehan NAB-nya yang
meningkat.
3. Pahami Karakter Reksadana Incaran
Mengolah uang milik orang lain itu tidak pernah mudah lhoh, salah strategi bisa bikin bangkrut si perusahaan investasi. Biasanya mereka memiliki primadona-primadona reksadana yang trend nya cukup oke.
Hal ini bisa menjadi salah satu cara Anda untuk menentukan
reksadana yang pas. Ketika Anda sudah menentukan jangka waktu investasi seperti
penjelasan sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah mencari yang sesuai
karakter waktunya.
Tunjuk Manajer Investasi
Seperti pembahasan mengenai saham IPO dan obligasi daerah, selalu lakukan background check dengan pihak yang menerima uang Anda. Dalam kasus sekarang, Anda akan berinvestasi reksadana di salah satu perusahaan investasi.
Oleh karena itu cek secara detail mengenai perusahaan itu mulai dari sejarahnya, bagaimana kinerjanya dalam beberapa tahun terakhir, hingga kasus yang pernah terjadi dan penanganannya. Tidak lupa coba tanya ke beberapa rekan yang pernah beli reksadana dari perusahaan investasi A, B, ataupun Z. Karena jangka waktu withdrawal atau pelayanan lainnya bisa menjadi pertimbangan tambahan.
Ini merupakan langkah penting untuk memastikan uang Anda
berada di tangan yang tepat
5. Beli dan Pantau
Selamat! Anda sudah tercatat sebagai salah satu dari 400
ribu investor reksadana di Indonesia dan layak untuk dirayakan dengan segelas
wine!
Sayang sekali pekerjaan Anda belum selesai karena masih harus
memantau si reksadana. Performa dari reksadana itu terlihat dari konsistensi
kinerjanya, jadi jangan malas untuk membaca laporan NAB dari perusahaan
investasi.
6. Top Up Berkala Adalah Cara Investasi Reksadana Terbaik
Ada baiknya Anda menganggarkan penghasilan bulanan untuk rutin berinvestasi, katakanlah 10%-20% tanpa memusingkan fluktuasi indeks pasar modal. Pola pikir demikian perlu ditanamkan kepada diri investor, untuk meminimalisir risiko yang timbul karena ketidak hati-hatian dalam bereaksi terhadap gejolak pasar.
Cobalah untuk berjanji pada diri sendiri agar tidak mencairkan investasi tersebut dalam kurun waktu tertentu, sehingga akan benar-benar bermanfaat pada akhirnya. Let’s say berikrar gini
“Saya berjanji tidak akan menjual reksadana jika belum 100
tahun!” hehehe